Tuesday, 24 February 2015

Ibukota ISIS di Suriah "seperti penjara besar"

Sumber : CNN

(CNN) Tidak sulit untuk masuk ke Raqqa. Masalahnya, salah satu aktivis terkemuka menyebutkan pada CNN, adalah cara keluarnya.

Suara Abu Ibrahim al-Raqqawi tenang dan terarah bagaimana ia menggambarkan kehidupan di dalam kota ISIS yang diklaim sebagai ibukota  atau yang disebut khilafah. Tapi kengerian yang ia rincikan sangat menakutkan.

Serangan udara. eksekusi. pemaksaan sumbangan darah dan perkawinan ke pejuang ISIS.

Al-Raqqawi bukanlah nama aslinya. Itu adalah identitas mantan siswa medis yang membantu menemukan kelompok aktivis yang disebut "Raqqa Sedang Dibantai Pelan-pelan" biasa berbicara lantang. Pejuang ISIS telah menyiksa dan mengekusi salah satu anggota kelompok ini, ia mengatakan, dan secara jelas mereka menginginkan pihak lain yang terlibat akan mati. 

Tetap saja, al-Raqqawi mengatakannya pada pada Brooke Baldwin dari CNN hal itu tidak akan menghentikannya membagi apa yang pernah ia lihat.

"Aku kehilangan hidupku ... Aku tidak pernah bersekolah. Aku tidak punya masa depan. Aku tidak memiliki apapun, tapi aku tidak ingin hal itu bagiku atau kotaku," katanya. "Situasi ini memaksaku untuk melakukan hal ini. Aku tidak ingin terkenal. Aku ingin semua orang tahu siapa aku atau apa yang aku lakukan. Yang kulakukan ini hanya untuk kotaku dan keluargaku dan untuk orang sipil yang tidak bersalah ... Kami berusaha sebaik mungkin. Kami berusaha menyelamatkan kota kami.

Disini anda bisa melihat beberapa hal yang al-Raqqawi katakan pada CNN, dia dan aktivis lain telah lihat di Raqqa. CNN belum mengkonfirmasi pengakuannya, tapi akunnya menyediakan sekilas informasi yang jarang dari transformasi dramatis sebuah kota yang sering dikenal sebagai salah satu kota paling liberal di Suriah.

Lusinan Orang Dieksekusi
Dalam dua bulan tidak kurang dari 40 orang telah dieksekusi di Raqqa, kata al-Raqqawi, dengan tuduhan termasuk menjadi tentara pembebasan Suriah, menjadi gay atau pembunuhan. Dia mengatakan bahwa aktivis juga merupakan target. 

"Kalau anda seorang aktivis ... di dalam kota Raqqa, hal itu akan membunuh anda," katanya.

Pemaksaan donor darah
Di Raqqa, kata al-Raqqawi, hari akan dimulai dengan perjalanan ke pengadilan yang berkaitan dengan perampokan rumah, dan berakhir dengan pemaksaan donor darah.

"Kalau anda punya masalah di pengadilan Islam, kata mereka. "Pergi ke rumah sakit dan sumbangkan darahmu dan bawa kepadaku tanda terimanya, dan kalau anda tidak memiliki itu, aku tidak dapat menolong anda," katanya. "Mereka bilang kepadamu, 'Kami tidak dapat menolongmu sampai kamu pergi ke rumah sakit. "Ada banyak serangan udara, banyak pejuang ISIS yang terluka.'"

Wanita dipaksa untuk menikah
Al-Raqqawi mengatakan, bagi wanita kota ini seperti "penjara besar." Mereka tidak diperbolehkan meninggalkan kota jika usia mereka kurang dari 45 tahun. Dan ia mengatakan kelompk aktivisnya mendokumentasikan lebih dari 270 kasus gadis-gadis dipaksa menikah dengan pejuang ISIS.

"Pejuang ISIS betul-betul maniak seks ... beberapa dari mereka memiliki dua atau tiga istri, dan walaupun demikian mereka masih berusaha mencari budak dari gadis Yazidi," katanya.

Gedung mendapat perubahan yang tidak diduga
Usaha untuk mengecat kembali dengan warna terang bukanlah hal yang kamu harapkan dapat dilihat  di alun-alun yang dikenal sebagai tempat eksekusi, pemenggalan dan penyaliban. Tapi al-Raqqawi mengatakan hal itu hanya terjadi di Raqqa beberapa minggu yang lalu. 

Dia mengatakan, perubahan secara khusus dapat dicatat, karena ketika ISIS pertama kali datang ke kota ini mereka mengecat bangunan dengan warna hitam. Sekarang, al-Raqqawi mengatakan cat dengan warna campuran merah muda, putih, emas dan hijau dapat menjadi pertana bahwa ISIS mencoba membuat bangunan tidak menjadi target dari serangan udara pasukan koalisi. 

Pejuang asing membanjiri kota
Terdapat dinding yang tebal antara orang sipil dan pejuang asing. Sepeti dua kehidupan yang berbeda di dalam kota Raqqa," kata al-Raqqawi. "Ya menjadi surga bagi sebagian pejuang asing, karena mereka diberikan banyak uang. Mereka diberi rumah dan mobil yang bagus."

Tapi untuk sebagian, itu bukan surga yang mereka bayangkan, kata al-Raqqawi. Dari rumor yang beredar, mengenai pejuang asing yang dibunuh karena berusaha berkhianat.

"ISIS mengambil paspor mereka dan jika seseorang mencoba melawan, mereka akan segera dibunuh," katanya. "Masalahnya, bukan bagaimana masuk ke kota Raqqa. Masalahnya adalah bagaimana untuk keluar."
Diposkan oleh Unknown

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar untuk mendapatkan berkah, hehehehe