Sejarah Gosip
Sejarah Gosip bersamaan dengan sejarah manusia |
Tidak pernah? Kalo gitu dengarkan baik-baik. Karena saya akan memberitahu sesuatu yang kamu ingin ketahui. Tapi jangan sebarkan lagi ya .... :)
Menggosip adalah tingkah laku intim tertentu, yang mana mengungkapkan asalnya memerlukan usaha yang sulit. Banyak anggapan yang berkembang, dan tidak mudah untuk mendapatkan fakta yang memicu perkembangannya, kalau adapun tidak mencakup semuanya.
Tapi kisah yang melatarbelakangi asalnya cukup menarik untuk diceritakan, karena kisah itu bersamaan dengan sejarah kita sebagai manusia: bagaimana kita mempelajari kerjasama, bagaimana kita menjadi lebih bersosialisi dan cara yang kita temukan untuk melakukannya.
Kedua hal itu bersama-sama berkembang, perkembangan kemasyarakatan dan institusi sosial dan juga bagaimana manusia secara unik mempelajari memanfaatkan api.
Dengusan penuh arti
Apakah gosip? Secara sederhana, merupakan alat sosial yang kita gunakan untuk mendiskusikan kehidupan sehari-hari saat ini dan yang akan datang orang-orang di dalam kehidupan kita.
Bisa saja hal itu tidak berarti pada saat itu tapi peneliti mengatakan hal ini dapat juga menjadi positif, "sedikit lem untuk mengikat masyarakat."
Sebagaimana filosof Julian Baggini mengatakan, itu merupakan "pujian moral atas orang lain, penilaian atas apa yang orang lakukan apakah itu salah, baik ataupun buruk."
Mendandani merupakan ikatan bagi sepasang simpanse |
Untuk mengembangkan gosip, pertama kita membutuhkan bahasa dasarnya. Asalnya juga suilt untuk diketahui.
Pendahulu kita serupa kera muncul di belahan bumi manapun antara enam hingga 13 juta tahun yang lalu berdasarkan beberapa perkiraan.
Bagi saya bahasa adalah konsekuensi dari tingkah laku sosial dari jenis ini termasuk gosip.
Pendahulu ini mungkin primitif, dengan pikiran yang terbatas, dalam artian berkomunikasi menggunakan dengusan dan vokalisasi serupa dengan simpanse modern.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa komunikasi keras lebih canggih dibanding perkiraan awal. Simpanse yang dikenalkan ke dalam sebuah kelompok di kebun binatang Edinburgh, Skotlandia, Inggris, secara cepat belajar vokalisasi baru dengan arti baru; "apel" sebagai contoh.
Vokalisasi ini mengandung informasi yang berarti dan secara sekilas menggambarkan bagaimana bahasa manusia berkembang, kata Katie Slocombe dari Universitas York Inggris.
Tapi hal-hal tersebut jauh dari arti gosip sebenarnya.
Otak Besar
Sebagaimana kita mengembangkan kemampuan berbahasa, pendahulu kita telah mengembangkan otak yang lebih besar, yang akhirnya dapat dibayangkan, proses dan artikulasi informasi dibutuhkan untuk mendiskusikan kegiatan teman kita saat ini atau yang akan datang.
Spesies awal manusia, Homo Erectus, hidup sekitar 1.8 juta tahun yang lalu mempunyai otak yang lebih besar daripada leluhurnya, dan menjadi yang pertama meninggalkan Afrika menciptakan kolonisasi terpisah di Eropa dan Asia. Otak Homo Erectus yang lebih besar dalam perubahannya diperbolehkan bagi organisasi kemasyarakatan yang lebih kompleks. Dan keduanya lebih jauh mengembangkan bahasa yang lebih sulit.
Homo Erectus bisa jadi merupakan nenek moyang kita |
Kita hanya dapat berspekulasi mengenai kemampuan berbahasa pendahulu manusia, karena tidak ada bukti fisik atau fosil yang dapat didokumentasikan. Tapi secara bertahap sebagaimana garis keturunan Homo berlanjut dan menjadikan kita, bahasa pun berubah. Salah satu versi gen utama bagi perkembangan bahasa modern berubah ke bentuk saat ini sekitar 200.000 tahun yang lalu bersamaan dengan waktu manusia modern (Homo Sapiens) mulai muncul.
Tapi mengerti asal mulanya bahasa tidak cukup menjelaskan asal mulanya bentuk tertentu darinya yaitu gosip.
Salah satu ide yang populer, dimunculkan pada tahun 1990, dimana kita membutuhkan gosip untuk menjaga ikatan sosial kita.
Memperkuat dan menjaga ikatan antara individu adalah penting dalam banyak kelompok primata, termasuk juga manusia.
Pada awalnya mendandani dilakukan untuk tujuan kesehatan, tapi sebenarnya dapat ditangkap bertujuan sebagai tindakan sosial", kata Robin Dunbar dari Universitas Oxford Inggris, orang pertama yang mengajukan hipotesis bahwa gosip juga dikembangkan pada ikatan sosial sperma.
Ada bukti-bukti mengenai hal ini; membersihkan kotoran kera lainnya tidak hanya memakan waktu bermenit-menit tapi beberapa primata berdandan selama berjam-jam, terkadang memakan waktu lima hari. Selain masalah kesehatan, berdandan tampaknya merupakan cara bagi primata untuk menunjukkan komitkmen satu sama lain.
Gorila gunung juga bersosialisasi |
Jadi dapatkah gosip muncul dari asal mula tindakan fisik ini; interaksi yang diutarakan menggantikan interaksi fisik, keduanya berjuang mengikat baik secara individu maupun sosial?
Mungkin saja, karena ada satu keuntungan dari interaksi berbicara dibandingkan dengan tindakan fisik, interaksi berbicara dapat diukur.
Monyet dan kera hanya dapat membangun hubungan dengan jumlah teman yang terbatas; sebagaimana definisi mendandani merupakan aktivitas satu ke satu yang memakan waktu. Mekanisme pengikatan ini "menyebabkan kenaikan batas ukuran kelompok", kata Dunbar.
Ia menambahkan, "Dalam hubungannya dengan evolusi manusia kita telah mencoba mengembangkan kelompok yang lebih besar untuk menghadapi tantangan yang dunia berikan, kita perlu mekanisme tambahan agar mampu membuat terobosan yang secara efektif dapat memecahkan teka-teki ini."
Semua kalangan masyarakat terbentuk sebagai tukang ngobrol dan tukang gosip |
Mekanisme mungkin dapat menjadi evolusi dari gosip; memanfaatkan tampilan bahasa. Menggosip menjadikan seseorang untuk "mendandani beberapa orang secara bersamaan" dan membagi informasi sosial pada waktu bersamaan, kata Dunbar.
Pergi berburu
Sejak Dunbar mengajukan hipotesisnya, hal itu telah dianggap keterangan yang paling masuk akal. Tapi dengarkan ini. Masih ada hal lebih dari cerita ini, karena manusia awal membutuhkan keahlian lain, lebih dari otak yang besar, bahasa maupun kebutuhan untuk terikat.
Untuk berhasilnya kegiatan berburu dan berternak, manusia awal butuh bekerjasama. Dan cara yang paling efektif untuk bekerjasama adalah membagi informasi mengenai peran masing-masing individu. Sebagai contoh, siapa yang akan mengejar buruan, dan siapa yang akan menangkapnya.Dalam kata lain, untuk membuat gosip antara satu dengan yang lainnya.
Kerjasama dalam berburu merupakan kemampuan krusial manusia |
Itulah yang dipercaya oleh Klaus Zuberbuehler dari Universitas St Andrew Inggris. Sebagai manusia awal pendahulu kita berpindah keluar dari hutan ke padang rumput terbuka, ada kebutuhan lebih besar untuk bekerjasama agar berhasil berburu untuk makanan. Ini memupuk tingkatan lebih tinggi dari kerja tim, dan pembagian informasi personal.
Hal tersebut mendorong membagi informasi dan kita dapat melihatnya hari ini pada anak-anak. Dari umur belia, anak-anak menunjukkan ketertarikan pada kehidupan sehari-hari mereka pada teman dan keluarga.
Ini merupakan tipe sosial, aspek pendukung sifat manusia yang mendatangkan gosip tersebut, kata Zuberbuehler.
Bahkan anak kecil suka ngegosip |
Bagi saya bahasa adalah konsekuensi dari tingkah laku sosial dan gosip juga termasuk," katanya. "Anda perlu tahu siapa bersama siapa dan siapa mendukung siapa. Simpanse hanya diharuskan yakin bahwa mereka bersama dan karena hal itu mereka mendapatkan tanda, vokalisasi dan gerak-gerik yang dapat membantu mereka."
Manusia dalam kata lain, gosip dan pertukaran informasi yang relevan setiap waktu.
Asalnya kemudian
Jadi bagi Zuberbuehler, gosip tidak seperti berasal dari pendahulu primata kita sebagai tambahan kebutuhan mereka mendandani secara fisik satu sama lain.
Sebagai bukti, ia menunjukkan bahwa simpanses melakukan kerjasama satu sama lain, tidak seperti yang manusia lakukan. Studinya menunjukkan bahwa simpanse memperingatkan yang lain akan kehadiran ular berbahaya, atau terdapat sumber madu yang enak dimakan. Tapi kerjasama itu hanya memenuhi tujuan individu.
Simpanse penyuka celana |
Bagaimanapun, manusia sering bersama. Kita membagi informasi yang memenuhi tujuan sehari-hari, seringkali jauh ke depan. Kita merencanakan dan merancang bersama.
Gosip kemudian datang sebagai konsekuensi dari peningkatan pemahaman kita akan kebutuhan berbagi, kata Zuberbuehler.
Mengupig leluhur
Seperi layaknya cerita yang patut dibagi, terdapat satu ungkapan terakhir.
Itu karena terdapat ide menggembirakan lainnya, bahwa gosip berkembang sebagai konsekuensi dari kemampuan unik manusia memanfaatkan api.
Hipotesisnya seperti ini, selama siang hari manusia awal banyak menghabiskan waktu mereka mencoba bertahan hidup, mendapatkan makanan dan tempat berteduh, selagi menghindari predator agar tidak dimakan. Di malam hari mereka tidak ada pilihan kecuali tidur. Tapi dengan penemuan api, mungkin di awal jutaan tahun yang lalu dapat merubah jam-jam kegelapan ini.
Lebih hangat dan terlindungi di sekitar perapian, manusia awal dapat mulai berkomunikasi lebih bebas, mungkin sebuah bentuk sederhana dari obrolan.
Api membuat kita bergosip di malam hari |
Penelitian saat ini mendukung anggapan tersebut, yang menunjukkan perbincangan yang terjadi ketika pemburu modern berkumpul berbeda pada saat gelap dan terang, manusia semak gurun Kalahari di Bostwana berbincang mengenal hal-hal yang praktis. Tapi di malam hari, mereka berbicara beda, dan cerita dongeng pun berkembang luas.
Sebuah cerita bagus mengenai dasar dari baiknya gosip khususnya ketika siapapun yang membagi cerita peduli mengenai apa yang mereka katakan.
Camilla Power dari Universitas Eas London Inggris mempelajari pertemuan kelompok pemburu sekarang ini. Di sekitar api, ia mengatakan, orang akan berbagi cerita dengan ritual seperti menari diiringi nyanyian. "Hal-hal ini merupakan sesuatu yang dapat memberi kita hubungan emosional yang nyata." Dan jika obrola tersebut terasa enak, bakal ada alasan kuat obrolan itu akan dilanjutkan.
Bukti genetik kuno
Penentuan asal yang tepat untuk gosip mungkin sukar dipahami, selama sifatnya tidak kekal.
Kita mungkin memperoleh pandangan baru dari penelitian genetik tentang DNA manusia kuno. Jika kita dapat menunjuk dengan tepat gen sosial, itu akan membantu kita memahami apakah manusia awal lainnya seperti Neanderthal punya kemampuan yang sama dan bagaimana mereka mengembangkan bahasanya.
Peneliti telah mengurutkan genome Neanderthal dan kerabat dekat mereka Denisovan. Memang Neanderthal diketahui mempunyai gen penting untuk berbicara sebagaimana yang kita punya.
Benarkah manusia Netherland digosipkan sebagai manusia ? |
Tecumseh Fitch dari Universitas Vienna Austria, bertaruh akan hal ini. Ia bahkan berharap suatu hari nanti kita akan menemukan DNA Homo Erectus. Jika pendahulu awal kita mempunyai komponen genetik yang sama untuk bahasa, mereka mungkin juga bergosip.
Tapi sampai itu terjadi, cerita mengenai asal mula gosip akan tetap diperdebatkan, dibagikan dan diceritakan kembali. Dan sebagaimana subjek itu sendiri, tetap menjadi kombinasi antara spekulasi dan fakta.
Mungkin juga hanya sebagai desas-desus yang dijadkan sebagai bahan pengukuran.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Sejarah Gosip ini.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Sejarah Gosip ini.
Sumber : BBC News
Diposkan oleh
Unknown
Situs Slot Online Terpercaya
ReplyDeleteCara Bermain SLot