Protes mendukung Presiden Yaman setelah dia melarikan diri dari tahanan rumah
Sanaa, Yaman (CNN) - Ratusan ribu pendukung Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi memenuhi jalanan tujuh provinsi Yaman pada hari Minggu, satu hari setelah Hadi melarikan diri dari tahanan rumah di ibukota, Sanaa.
Hadi berada dalam tahanan rumah selama sebulan setelah dia mengundurkan diri di bawah tekanan dari pemberontak Houthi. Tapi dia melarikan diri dan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa dia masih presiden, menyebut keputusan politik yang dibuat sejak September tidak sah dan menyalahi hukum.
Seorang keponakan dari presiden telah diculik pada hari Minggu oleh pemberontak Houthi, dua orang petugas keamanan di provinsi Ibb mengatakannya pada CNN. Keponakan tersebut, Nasser Ahmed Mansour Hadi, sedang menuju pelabuhan di provinsi Aden, tempat dimana Presiden melarikan diri dari tahanan rumah di ibukota, Sanaa.
Pendemo meminta Hadi untuk melawan makar Houthi. Di Sanaa terlihat demonstrasi luas mendesak Hadi untuk mengakhiri pendudukan militer di Sanaa.
"Pemberontak Houthi mengira mereka tidak dapat dihentikan, dan hanya memakan waktu berjam-jam bagi mereka untuk jatuh di depan mata orang-orang. Yaman memiliki presiden dan orang-orang akan mendampinginya untuk menumbangkan milisi Houthi dari Sanaa," Ali Al-Saedi, penggalang demo di Sanaa, mengatakannya pada CNN.
Di Taiz, sepuluh ribu orang mengambil alih jalan untuk menunjukkan dukungan atas legitimasi presiden dan mengutuk keberlanjutan pengambilan alihan ibukota oleh Houthi.
Mereka membawa plakat yang bertuliskan "Keluar dari pemerintahan militan, kembali ke institusi pemerintahan."
Bulan lalu, pemberontak Houthi menyerang istana kepresidenan dan kabinet kementerian, mendesak presiden dan perdana menteri untuk mengundurkan diri. Milisi Houthi kemudian menempatkan Hadi dalam tahanan rumah.
Sejak itu, Houthi telah gagal membentuk pemerintahan untuk bernegosiasi dengan faksi politik untuk pembentukan konsulat kepresidenan.
Pengunduran Diri tidak pernah diterima oleh parlemen
Militan memperkuat cengkraman kekuatan mereka bulan lalu, tapi DPR belum menerima pengunduran diri Hadi.
Berjam-jam setelah Hadi kabur dari Sanaa pada hari Sabtu, pejabat Houthi mencoba mendesak parlemen untuk bertemu segera agar menerima pengunduran diri Hadi, tapi usaha mereka gagal.
Partai Kongres Rakyat Umum yang berkuasa, dipimpin oleh mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang memegang mayoritas kursi di parlemen, mengatakan hal ini tidak akan memaksa parlemen untuk menerima pengunduran diri Hadi.
"Hadi adalah Presiden Yaman, sejak pengunduran dirinya belum secara resmi diterima parlemen. Yaman masih dipimpin oleh Presiden yang dipilih secara konstitusi," kata Abdul Aziz Jubari, sekretaris jenderal partai independen Pembangunan dan Keadilan.
Houthi adalah Muslim Shiite yang telah lama merasa tersisihkan di dalam negara yang mayoritasnya Muslim Sunni. Mereka telah berperang dengan pemerintah pusat lebih dari satu dekade, tapi masuknya mereka ke Sanaa bulan September merubah segalanya, memicu pertempuran yang meninggalkan lebih dari 300 orang tewas sebelum gencatan senjata disetujui pada bulan itu. Houthi kemudian mendesak Hadi untuk mundur bulan lalu setelah ia menolak menyetujui permintaan politik tertentu.
Pengambil alihan Sanaa oleh Militan Houthi membuat pemerintahan negara-negara Barat tertegun, yang kemudian menarik staf diplomatiknya bulan ini.
CNN's Jason Hanna, Ed Payne, Ben Brumfield and Greg Botelho contributed to this report.
Berita asli bisa dilihat disini : http://edition.cnn.com/2015/02/22/world/yemen-unrest/index.html
Diposkan oleh
Unknown
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar untuk mendapatkan berkah, hehehehe