Muslim Australia : Saya tidak akan Diam
![]() |
Lahir di Afganistan, Mariam Veiszadeh pindah ke Australia dari kecil dan sekarang menjadi pengacara, pendiri dari Islamophia Register dan duta untuk "Welcome to Australia" |
Tapi juga menjadi tempat dukungan yang tumbuh di Twitter -- #IStandWithMariam -- menyebut website supremasi kulit putih Amerika Daily Stormer sebagai website tempat penghina.
Dan mereka telah menuliskan dalalam salah satu kicauan "Pergi sekarang sebelum kami memenggal ibumu dan menguburkan kalian semua dengan babi ...", akun tersebut telah dibekukan. Banyak pesan termasuk hashtags yang menyerang.
Veiszadeh, pengacara Australia dan pendiri dari Islamophobia Register, yang menelusuri tindakan kekerasan atas Muslim, sangat mengetahui mengapa ia menjadi target.
"Kenyataannya orang tidak menghinaku karena aku seorang wanita atau karena namaku Mariam atau karena aku dari Timur Tengah. Mereka menghinaku karena aku memakai hijab di kepalaku dan karena aku seorang Muslim," Veiszade mengatakannya pada CNN.
Dimulai dari tweet yang dituliskan pada kaos
Oktober lalu, Veiszadeh memposting gambar kaos untuk penjualan di Woolworths, salah satu tempat penjualan terbesar di Australia, yang menampilkan bendera Australia dengan kata-kata "Kalau kamu tidak menyukainya, pergilah."
Dia menyebut kaosnya "pendirian yang tegas," diikuti dengan banjirnya keluhan dan kaos tersebut ditarik dari penjualan. Woolworths meminta maaf dan menyalahkan kesalahan pemesanan, mereka mengatakan "seharusnya tidak pernah ada di etalase kami."
Mungkin menjadi akhir
Walaupun itu terjadi, tiga bulan kemudian, Australian Defence League (ADL) -- kelompok sayap kanan yang menyebut Islam harus dilarang di Australia -- memposting kicauan Veiszadeh di Facebooknya, bersama dengan postingannya yang lain yang mengatakan "Semua orang berhak memakai pakaian yang mereka suka," dengan judul "Terlalu Munafik?"
Postingan tersebut menarik lusinan orang mengirimkan komentar menyerang. Diikuti dengan kicauan yang menghina tapi kampanye tersebut makin jahat -- dan terorganisasi -- ditambah lagi ketika Daily Stormer meminta "tentara trollnya" menyerang Veiszadeh.
Postingan itu, sebagai bagian, dari pembenaran atas penyerangan itu dilakukan sebagai balas dendam atas diadilinya wanita berusia 22 tahun dari Ipswich, negara bagian Queensland Australia. Wanita tersebut secara tegas mengirimkan caci maki terus menerus ke Veiszadeh, menyebutnya seorang gelandangan, pelacur, "kepala kain" dan sebutan yang menghina lainnya.
Dia telah didakwa dengan "menggunakan layanan untuk ancaman, penghinaan atau menyebabkan tindakan kekerasan" dan telah disidang pada 11 Maret lalu.
Sumber : CNN
Diposkan oleh
Unknown
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar untuk mendapatkan berkah, hehehehe