Wednesday, 25 February 2015

Diduga di Suriah, siapakah tiga gadis Inggris yang hilang itu?

Updated 2259 GMT (0659 HKT) February 24, 2015

(CNN) Pada gambar pengawasan bandara, tiga wanita muda terlihat seperti orang yang hendak bepergian biasa. Tapi tujuan mereka bukan suatu yang biasa. 

Polisi Inggris mengumumkan minggu lalu bahwa tiga rekan sekelas dari London timur -- Shamima Begum, 15; Kadiza Sultana, 16; dan Amira Abase, 15 -- telah terbang ke luar negeri dengan pesawat Turki dari bandara Gatwick London ke Istambul pada tanggal 17 Februari.

Dari sana, mereka ingin pergi ke Suriah dengan tujuan jelas bergabung dengan ISIS. Pada hari Selasa, yang berwenang mengatakan mereka percaya tiga gadis itu telah berhasil ke negara tujuan mereka.

Perdana Menteri Inggris David Cameron telah mengatakan sorotan kasus ini adalah kebutuhan untuk memerangi ISIS dari berbagai sisi.

"Hal ini tidak memperluas titik, memerangi terorisme Islam pun bukan satu-satunya yang dapat ditampung oleh polisi dan pengawas perbatasan," katanya.

Hal ini membutuhkan setiap sekolah, setiap universitas, setiap kampus, setiap komunitas untuk memainkan perannya, kita semua punya peran dalam menghentikan orang-orang dari tindakan meracuni pikiran mereka oleh kultus kematian yang mengerikan ini."

Mari kita lihat lebih dekat tiga remaja dan keluarga mereka:
Shamima Begum


Keluarga Shamima mengeluarkan pernyataan melalui Polisi Metropolitan London, memohon putrinya untuk pulang dan memikirkannya kembali.

"Suriah adalah tempat yang berbahaya, dan kami tidak ingin kamu kesana. Hubungi polisi, dan mereka akan menolong untuk memulangkanmu. Kamu tidak dalam kesulitan."

Keluarganya mengatakan sangat dimengerti bahwa Shamima punya perasaan yang kuat untuk menolong siapapun yang dia yakini menderita di Suriah.

"Kamu dapat menolong mereka dari rumah, kamu tidak perlu membahayan dirimu," pernyataan mereka. "Tolong jangan lintasi perbatasan. Pulanglah ke rumah. Ibu kita membutuhkanmu di rumah dan sangat mengkhawatirkanmu. Kami tidak marah padamu, kami mencintaimu."

Saudari Shamima, Renu Begum, menggambarkan gadis berusia 15 tahun itu sebagai "Bintang Pelajar." Tapi walaupun cemerlang, anak yang menjanjikan pun dapat menjadi mangsa.

"Untuk meyakinkan gadis muda seusia itu sangat rentan ... itu salah," kata Begum. "Hal yang benar-benar jahat untuk dilakukan. Kamu menghancurkan seluruh keluarga."

Kadiza Sultana



Kakak perempuan Kadiza, Halima Khanom, berbicara kepada BBC.

Ia mengatakan semua orang di keluarganya terluka dan ingin mengetahui apakah Kadiza selamat.

"Kami ingin kamu tahu bahwa kami semua merindukan dan mencintaimu," Khanom mengatakannya dalam pesan video yang ditujukan kepada adiknya.

"Temukan keberanian dalam hatimu untuk mengontak kami dan beritahu kami bahwa kamu selamat dan baik-baik saja. Itu saja yang kami minta darimu."

Amira Abase



Amira Abase berkata kepada ayahnya bahwa ia akan pergi ke pernikahan. Keluarganya melaporkan ia hilang ketika ia tidak kembali.

"Apa yang dia lakukan sama sekali mustahil," kata ayah Amira, Abase Hussen.

Ia memohon Amira untuk kembali pulang.

"Ingatlah bagaimana kami mencintaimu. Kakak-kakakmu, mereka tidak berhenti menangis."

Secara terpisah, Hussen berbicara kepada BBC.

Sambil memegang boneka beruang pemberian Amira kepada ibunya pada Hari Ibu, ia mengatakank anaknya tidak akan pernah tertarik pada ISIS.

"Pesan kami untuk Amira adalah agar segera pulang. Kami merindukanmu," Kata Hussen pada BBC. "Kami mohon untuk berpikir dua kali."

CNN's Jason Hanna, Laura Smith-Spark and Holly Yan contributed to this report.
Diposkan oleh Unknown

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar untuk mendapatkan berkah, hehehehe