Sunday 8 March 2015

Cari Apartemen? Inilah Tempat Terburuk di Dunia

Cari Apartemen

Jiya Nandy mempraktekkan ilmu hitam, terjaga tiap malam dengan banyak pria dan hidup dengan kehidupan yang sembrono dalam industri film. 

Paling tidak itulah yang tuan tanah Mumbai salah menegaskan ketika mereka mengatakan ia tidak dapat tinggal di apartemen mereka. 

Nandy, sutradara film lepas, mendapatkan reputasi tidak pantas karena ia berasal dari utara India di sebuah kota Kolkata yang juga dikenal sebagai tempat berkembangnya ilmu voodoo, aktivitas sihir atau kebudayaan duduk berdampingan dengan ilmu pengetahuan dan seni. Oh, dan itu sebabnya telah menjadi kebiasaanya menggunakan eyeliner hitam, sebuah tanda seorang gadis muda yang pernah hancur. Pada akhirnya, gadis berusia 26 tahun ini menemukan tuan tanah yang baik. Ia dapat tinggal di gedung mereka di utara pinggiran kota Malad selama ia berjanji tidak mengenakan rok pendek atau mengundang temannya (selain ibunya). 

Dan anda pikir pencarian rumahmu buruk.

Seperti banyaknya profesional muda berhasil menggapai mimpi mereka di India. Ini merupakan pertempuran antar generasi millenium dan kuno, tuan tanah penganut astrologi, pembaca perbintangan. Dan ini terjadi di negara dengan 1.2 miliar pasar rumah paling berharga, dimana rata-rata biaya apartemen sekitar $643.200.  Pencari rumah, banyak mengalami perjuangan seperti layaknya Nandy. Tujuan mereka: menyapa dan melancarkan jalan pendatang baru di kota itu dan mengenyahkan perantara.

Ada kaledoskop kesulitan yang disebabkan oleh tuan tanah, dan pendatang baru bermunculan untuk mengurusi satu sama lain. Satu keluhan: Siapapun bisa mendapat julukan agen real estate,  walaupun tipe yang buruk dan tidak profesional. "Kalau anda punya telpon genggam, anda dapat menjadi makelar -- pedagang, pan-walla (penjual produk tembakau)," menurut Heman Kejriwal. pendiri EezyRent portal real estate yang mengaku mengurusi 100 konsumen baru tiap harinya. 

Ketika Nandi mencoba untuk pindah dengan keadaan wanita dan pria bercampur, dia telah diberitahu bahwa hanya pasangan yang sudah menikah diperbolehkan tinggal. 

Kejriwal mendapatkan inspirasi perusahaan pada tahun 2013 setelah berjuang membantu kepokanannya mencari tempat tinggal di Mumbai. Ia menerima lusinan panggilan telepon setiap hari dari makelar di kota ini. Ketika ia sadar tidak ada cara mudah untuk memilah properti asli dari penipuan dan menghindari biaya besar, warga asli Mumbai ini memutuskan meluncurkan website dimana orang dapat memilah diantara daftar yang ada. Ada juga Housing.com, dimana setiap daftar properti disertai banyak data, seperti sambungan gas untuk kompor dan rincian parkir. Atau situs terkenal Grabhouse, yang membutuhkan baik penyewa maupun tuan tanah untuk membuat halaman iklan agar dapat berkomunikasi satu sama lain, seperti layanan kencan untuk real estate.

Ini merupakan berkah bagi penyewa seperti Sandhya Ramachandran, yang baru saja pindah dari Ahmedabad ke Mumbai dan menggunakan portal untuk mendapatkan rumah. Pertama ia diajak ke lebih dari 30 rumah dan banyak negosiasi melalui telpon atau berhadapan langsung. Ketika ia mencoba pindah ke tempat yang bercampur laki-laki dan perempuan, ia diberitahu bahwa hanya pasangan menikah yang diperbolehkan. Ramachandran bilang menemukan tuan tanah yang terbuka berarti harus banyak melalui rintangan. 

"Anda bisa kencing di tempat umum tapi tidak dapat mencium," keluhnya, mengurutkan kemunafikan pada norma kebudayaan di kota ini. 

Di atas itu semua, kota ini tetap memamerkan pemisahan penduduk dan diskriminasi melawan beberapa penyewa potensial. Banyak pemukiman telah dikhususkan untuk komunitas budaya atau agama tertentu seperti Jains dari Gujarat atau Katolik. Penduduk dari pemukiman telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka tidak menerima pendatang.

Mengacu pada diskrimnasi juga merupakan bagian dari mandat pendatang, katakanlah Housing.com wakil pendiri Advitiya Sharma. Pemuda berusia 24 tahun ini diarahkan untuk menggerakan perusahaan dari pengalamannya mengurusi masalah rumah sebagai orang yang baru lulus universitas. Warga asli Jammu, provinsi di utara India, Sharma hanya tinggal di rumah yang dibangun oleh ayah atau kakeknya. Sebagai pemula, dia tidak tahu mengatasi tuan tanah yang tidak percaya kepada pemuda single.

Situsnya mencoba untuk menangani masalah terkait data dan perbincangan. Tidak mengutamakan prasangka tapi memperbolehkan tuan tanah membuat daftar yang tidak boleh dilakukan penyewa sehingga mereka dapat tahu sebelumnya, jika mereka penganut ilmu hitam maka jangan perbolehkan mereka. Hal ini juga mencoba mendidik tuan tanah tentang nilai mempunyai pemuda di gedung mereka, menghapus asumsi bahwa pemuda itu keras kepala dan tidak bertanggung jawab. Perusahaan ini telah mendapatkan untung lebih dari $123 juta dari modal usaha, menerima lebih dari 80.000 pengunjung unik setiap hari yang menyediakan rumah untuk dibeli atau disewakan di 50 kota. 

Tapi tidak semua orang berpikir situs-situs ini merupakan pemecahan masalah dari perumahan Mumbai. Sandeep Sadh, CEO dari Mumbai Property Exchange, firma peneliti dan fondasi real estate mengatakan pendigitalan perburuan apartemen tidak cukup karena sistemnya mudah dibobol. Sadh, seorang makelar lebih dari 20 tahun, mengatakan website tergantung pada data dan tidak menghentikan orang dari membuat posting properti mereka pada kategori yang tidak relevan atau memainkan daftar untuk mendapatkan perhatian ekstra atas penawaran mereka. Dan dari itu semua, tidak ada website yang dapat menghentikan tuan tanah dari sikap curang terhadap anak-anak itu. 

Untuk perburuan rumah agar menjadi lebih lumayan, kota harus menunggu, kata Sadh: "Masyarakat harus lebih dewasa."

Terima kasih, anda sudah membaca artikel tentang Cari Apartemen? Inilah Tempat Terburuk di Dunia
Diposkan oleh Unknown

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar untuk mendapatkan berkah, hehehehe